BAJA
PERKAKAS
Baja perkakas (tool steel), yang dikenal juga
sebagai baja premium, adalah satu jenis baja yang dirancang untuk aplikasi
seperti alat memotong baja lain pada mesin perkakas, alat penumbuk (punch),
landasan cetak (die), cetakan cor (mold), pisau pemotong, pahat
dan alat-alat sejenis. Untuk bisa menjalankan aplikasiaplikasidi atas, baja
perkakas harus mempunyai kelebihan dalam hal kekuatan(strength),
kekerasan (hardness), kekerasan ketika panas (hot hardness),
ketahananterhadap aus (wear resistance), dan keuletan (toughness)
terhadap impak (impact).Baja perkakas dibagi menjadi tujuh kelompok
berdasarkan aplikasinya, dandengan sendirinya juga berdasarkan komposisinya.
AISI (American Iron and SteelInsitute) menggunakan skema klasifikasi yang mengunakan
sebuah huruf prefiksuntuk mengidentifikasikan baja perkakas.
KLASIFIKASI
BAJA PERKAKAS
Berikut ini
adalah tujuh kelompok tersebut,beserta huruf prefiks dan uraiannya. Sedangkan
dalam tabel setelahnya diperlihatkan komposisi kimia beberapa jenis baja paduan
yang termasuk dalam baja perkakas.
1. T,
M High-speed tool steels, digunakan sebagai alat potong dalam
mesin-mesinpemroses. Dirancang sehingga mempunyai ketahanan tinggi terhadap aus
dan tetap mempunyai kekerasan tinggi walaupun dalam keadaan panas.Kode baja
perkakas dalam kelompok ini memakai prefiks T kalau mengandung Tungsten, dan
memakai prefiks M kalau mengandung Molibdenum.
2. H
Hotworking tool steel, digunakan untuk aplikasi cetakan (dies)
yangdioperasikan dalam keadaan panas, seperti penempaan (forging),
ekstrusi,dan cetakan pada pengecoran. Prefiks H untuk hot.
3. D
Cold-work tool steels, adalah baja untuk aplikasi cetakan (dies)
yangdioperasikan dalam keadaan dingin, seperti pekerjaan pres terhadaplembaran
baja, ekstrusi dingin, dan beberapa operasi penempaan (forging).Prefiks
D untuk die. Kelompok ini berhubungan erat dengan kode AISI yang
memnggunakan prefiks A dan O. Prefiks A untuk air hardening (pengerasanyang
pendinginannya mengunakan udara, dan prefiks O untuk oil hardening(pengerasan
yang pendinginannya mengunakan oli). Kelompok inimempunyai kelebihan dalam
ketahanan terhadap aus, dan rendahnya distorsi.
4. W
Water hardening tool steels, mempunyai kandungan karbon yang
tinggi,dengan sedikit (atau tidak ada sama sekali) elemen lain yang dipadukan.
Baja kelompok ini hanya bisa diperkeras dengan cara pencelupan cepat ke dalam
air. Baja jenis ini dipakai secara luas karena biayanya rendah, tapi
penggunaannya terbatas hanya pada aplikasi bertemperatur rendah. Prefiks W
untuk water.
5. S
Shock-resistant tool steels, ditujukan untuk aplikasi dimana
diperlukankeuletan (toughness) yang tinggi, seperti pada operasi shearing
pada logamlembaran, punching dan bending.
6. P
Mold steels, digunakan untuk aplikasi cetakan yang digunakan untuk mencetak
plastik dan karet.
7. L
Low-alloy tool steels, kelompok ini berisi bermacam baja perkakas
untukaplikasi khusus.
UNSUR PADUAN DAN PENGARUH PADUAN
Biasanya baja perkakas mengandung
unsur carbon antara 0,5%-1,4% ,Disamping unsure rahasia perusahaan yang hanya
biasa diketahui dengan uji komposisi kimia ,biasanya baja perkakas mengandung
unsure:
1.
Carbon(C)
·
Karbon
merupakan unsur 'pengeras utama' pada baja. Jika kadar Carbon ditingkatkan maka
akan meningkatkan kekuatannya akan tetapi nilai impact baja tersebut akan
menurun
·
Merupakan
paduan utama dan pengaruhnya sangat besaar pada baja dengan membentuk karbida
Fe3C/simentit yang keras
·
Penambahan prosentase karbon akan meningkatkan
kekerasan dan kekuatan baja tetapi sifat elastis ,kemampuan baja untuk di tempa
dan di las menurun begitu juga machinibilitynya
·
Kadar karbon tidak mempengaruhi pada daya
tahan korosi terhadap air,asam dan gas
2.
Silikon(Si)
·
Unsur
ini akan selalu ada dalam baja karena bijih besi selalu mengandung silicon Pada baja maksimal 0,35%
·
Menaikan
sifat mekanik
·
Menaikan
pada ketahanan tarhadap unsur kimia (14% Si) tapi sifatnya menjadi kaku
3.
Krom(Cr)
·
Membentuk
karbida(tergantung perlakuan dan kadarnya)
·
Meningkatkan
temperatur austenisasi
·
Meningkatkan
ketahann korosi
·
Meningkatkan
mampu keras
·
Meningkatkan
kekuaatanya dan kekerasan
·
Meningkatkan ketahanan aus
Jadi unsure Cr berfungsi untuk
meningkatkan mampu las dan mampu panas baja.Kekuatan tarik, ketangguhan serta
ketahanan terhadap abrasi juga bisa meningkat. Bisa juga meningkatkan
hardenabilyti material jika mencapai kandungan 50%.
4. Mangan(Mn)
·
Berperan
meningkatkan kekuatan dan kekerasan
·
Menurunkan
laju pendinginan kritik
·
Meningkatkan
ketahanan abrasi
·
Memperbaiki
kualitas permukaan
·
Mengikat
Sulfur (S) sehingga memperkecil terbentuknya sulfide besi (FeS) yang dapat
menimbulkan rapuh panas (hot shortness
Mangan juga berperan menurunkan laju
pendinginan sehingga mampu meningkatkan mampu keras baja dan kekuatan terhadap
tahanan abrasi. Hal ini dikarenakan mampu mengikat belerang yang mampu
memperkecil terbentuknya sulfida besi yang bisa menyebabkab abrasi
(HOT-Shortness) dapat diminimalkan.
5. Molibden(Mo)
·
Sangat
besar pengaruhnya terhadap sifat mampu keras dibanding unsur lain
·
Menaikkan
kekuatan, kekerasan
·
Dikombinasikan
dengan krom dan nikel akan menghasilkan titik luluh dan kekuatan tarik yang
tinggi
·
Mempunyai
kecenderungan yang tinggi untuk membentuk karbida
·
Menurunkan
kepekaaan terhadap temper embrittlement
·
Meningkatkan
kadar kekerasan,ketangguhan,keuletan,ketahanan baja terhadap temperatur yang
tinggi. Mo juga bisa menurunkan temper embritment.
6.
Vanadium(V)
)
·
Memeberikan
pengaruh positf terhadap kekuatan tarik, kekuatan dan kekerasan pada tmperatur
tinggi seta meningkatkan batas mulur juga.
Biasanya digunakan untuk perkakas kontruksi yang akan menerima tegangan tinggi
Biasanya digunakan untuk perkakas kontruksi yang akan menerima tegangan tinggi
·
Menaikkan
titik luluh dan kekuatan
·
Pembentuk
karbida yang kuat dan stabil
·
Penambahan
sedikit Vanadium menaikkan kekerasan pada temperatur tinggi dan mengurangi
pertumbuhann butir.
C, Mn dan Ni merupakan unsur-unsur
penyetabil austenite, sedang Si, Cr, Mo,W dan Al merupakan unsur-unsur
penyetabil ferit.Ti, Nb, Cr, W, Mo, V, Ta, Zr merupakan unsur-unsur pembentuk
karbida.Proses perlakuan panas yang berbeda akan menghasilkan struktur mikro yang
berbeda pula.Struktur mikro yang akan ada pada baja akibat proses perlakuan
panas adalah ferit, sementit, perlit, bainit, martensit dan karbida.
KARAKTERISTIK
BAJA PERKAKAS
1.
Nondeforming
property
• Perkakas biasanya dikeraskan dengan laku panas
• Pada pemanasan dan pendinginan baja akanmengalami pemuaian dan penyusutan mengakibatkan perubahan bentuk dan ukuran mungkin juga terjadi distorsi atau retak
• Nondeforming property baik tidak banyak mengalami perubahan bentuk dan dimensi
• Perkakas yang kompleks atau yang mempunyai perbedaan penampang yang drastis harus mempunyai sifat nondeforming yang baik
• Biasanya air-hardening mempunyai sifat nondeforming yang baik
• Perkakas biasanya dikeraskan dengan laku panas
• Pada pemanasan dan pendinginan baja akanmengalami pemuaian dan penyusutan mengakibatkan perubahan bentuk dan ukuran mungkin juga terjadi distorsi atau retak
• Nondeforming property baik tidak banyak mengalami perubahan bentuk dan dimensi
• Perkakas yang kompleks atau yang mempunyai perbedaan penampang yang drastis harus mempunyai sifat nondeforming yang baik
• Biasanya air-hardening mempunyai sifat nondeforming yang baik
2.
Deep
of hardening
• Perkakas sering kali memerlukan kekerasan pada seluruh penampang
• Dalamnya penetrasi kekerasan ini berkaitan dengan hardenability
• Semua unsur paduan, kecuali cobalt, menaikkan hardenability
• Bila diperlukan kekerasan sampai ke bagian dalam maka dipilih high alloy steel (deep hardening)
• Shallow hardening steel, seperti group W, group F,dan beberapa group P harus diquench dengan air
• Perkakas sering kali memerlukan kekerasan pada seluruh penampang
• Dalamnya penetrasi kekerasan ini berkaitan dengan hardenability
• Semua unsur paduan, kecuali cobalt, menaikkan hardenability
• Bila diperlukan kekerasan sampai ke bagian dalam maka dipilih high alloy steel (deep hardening)
• Shallow hardening steel, seperti group W, group F,dan beberapa group P harus diquench dengan air
3.
Toughness
• Ketangguhan didefinisikan sebagai kemampuan menahan beban tanpa menjadi patah, bukan kemampuan menyerap energi selama deformasi
• Perkakas biasanya harus kaku (rigid), tidak boleh terjadi deformasi plastic sedikitpun
• Perkakas dengan kadar karbon rendah dan medium (group S dan H) akan mempunyai ketangguhan paling baik, karenanya dikelompokkan dalam shock resisting tool steel
• Shallow hardening steel dengan inti yang tangguh dan lunak dianggap mempunyai ketangguhan baik
• Cold-work tool steel, yang kadar karbonnya tinggi, cenderung agak getas dan
• Ketangguhan didefinisikan sebagai kemampuan menahan beban tanpa menjadi patah, bukan kemampuan menyerap energi selama deformasi
• Perkakas biasanya harus kaku (rigid), tidak boleh terjadi deformasi plastic sedikitpun
• Perkakas dengan kadar karbon rendah dan medium (group S dan H) akan mempunyai ketangguhan paling baik, karenanya dikelompokkan dalam shock resisting tool steel
• Shallow hardening steel dengan inti yang tangguh dan lunak dianggap mempunyai ketangguhan baik
• Cold-work tool steel, yang kadar karbonnya tinggi, cenderung agak getas dan
dikatakan ketangguhannya rendah
4.
.
Wear resistance
• Didefiniskan sebagai ketahanan terhadap abrasi atau ketahanan terhadap kehilangan toleransi dimensi
• Dimiliki oleh semua baja perkakas tetapi ada beberapa baja perkakas yang sangat baik sifat tahan ausnya terutama yang mengandung partikel-partikel karbida yang tak larut
• Wear resistance teruatama dibutuhkan oleh perkakas potong bermata tunggal
• Didefiniskan sebagai ketahanan terhadap abrasi atau ketahanan terhadap kehilangan toleransi dimensi
• Dimiliki oleh semua baja perkakas tetapi ada beberapa baja perkakas yang sangat baik sifat tahan ausnya terutama yang mengandung partikel-partikel karbida yang tak larut
• Wear resistance teruatama dibutuhkan oleh perkakas potong bermata tunggal
5.
Red-hardness
• Disebut juga hot-hardness, dikatakan sebagai kekerasan pada temperatur tinggi
• Red-hardness banyak berkaitan dengan ketahanan terhadap tempering pada baja
• Sifat ini diperlukan pada perkakas potong kecepatan tinggi dan perkakas untuk hot-working
• Unsur paduan carbide former, seperti chromium, tungsten, molybdenum sangat memperbaiki sifat ini
• Baja dengan kandungan unsur-unsur tersebut dalam jumlah banyak akan memiliki sifat red-hardness yang sangat baik
• Disebut juga hot-hardness, dikatakan sebagai kekerasan pada temperatur tinggi
• Red-hardness banyak berkaitan dengan ketahanan terhadap tempering pada baja
• Sifat ini diperlukan pada perkakas potong kecepatan tinggi dan perkakas untuk hot-working
• Unsur paduan carbide former, seperti chromium, tungsten, molybdenum sangat memperbaiki sifat ini
• Baja dengan kandungan unsur-unsur tersebut dalam jumlah banyak akan memiliki sifat red-hardness yang sangat baik
6.
Machinability
• Kemampuan suatu bahan untuk dipotong dan menghasilkan permukaan yang halus
• Faktor yang berpengaruh: kekerasan pada kondisi anealed, strukturmikro dan banyaknya karbida
• Baja perkakas lebih sulit dimachining dibandingkan dengan baja konstruksi
• Carbon tool steel (group W) mempunyai machinability paling baik diantara baja perkakas
• Machinability dan workability menurun dengan makin tingginya kadar karbon dan paduan
• Unsur pembentuk karbida yang kuat seperti chromium, vanadium dan molybdenum membentuk sejumlah besar partikel karbida sesudah annealing sehingga baja sulit dimachining
• Kemampuan suatu bahan untuk dipotong dan menghasilkan permukaan yang halus
• Faktor yang berpengaruh: kekerasan pada kondisi anealed, strukturmikro dan banyaknya karbida
• Baja perkakas lebih sulit dimachining dibandingkan dengan baja konstruksi
• Carbon tool steel (group W) mempunyai machinability paling baik diantara baja perkakas
• Machinability dan workability menurun dengan makin tingginya kadar karbon dan paduan
• Unsur pembentuk karbida yang kuat seperti chromium, vanadium dan molybdenum membentuk sejumlah besar partikel karbida sesudah annealing sehingga baja sulit dimachining
7. Resistance to decarburization
• Keluarnya karbon dari baja yang terjadi selama baja dipanaskan (heat treatment) diatas 700 oC
• Jika terjadi decarburasi maka kekerasan yang diharapkan tidak akan tercapai
• Dekarburasi dapat dicegah dengan beberapa cara perlindungan (misal pemanasan pada protective atmosphere)
• Perkakas dengan desain yang kompleks dan tidak dapat digrinding setelah pengerasan tidak boleh mengalami decarburasi
• Shock-resisting tool steel paling jelek, hot-work tool steel agak baik dan carbon tool steel paling baik ketahanan terhadap decarburasi
KODEFIKASI BAJA PERKAKAS
APLIKASI BAJA PERKAKAS
Baja perkakakas seperti alat memotong baja lain pada
mesin perkakas, alat penumbuk (punch), landasan cetak (die),
cetakan cor (mold), pisau pemotong, pahat dan alat-alat sejenis.
DAFTAR
PUSTAKA